Pages

Subscribe:

Labels

Wednesday, October 5, 2011

Puisi Satire


Rokok

Pagi hari yang sunyi
Kau temani diriku
Ku hisap kau pelan-pelan
Kau masuki setiap inci paru-paruku

Kurelakan tubuhku kau rasuki
Ku tahu itu
Ku rasakan itu

Kopi cinta sebagai pasanganmu
Menemani hari-hariku
Tak lebih tak kurang
Penghancur pelan
Dengan nikmat sesaat

Makin ku hisap dirimu
Makin tak kuasa ku tolak
Walau ku sadar kau wahai racun jingga
Yang mengotori setiap tetes darahku

Aku harus berhenti menjadikanmu teman
Kau harus kutinggalkan di hari-hariku kini
Walau dalam kesendirianku
Dalam kesunyian dan kesepian
Aku yakin aku bisa
Selamat tinggal racun jingga

Pembenaran

Dia datang
Membawa kehangatan sinar mentari pagi
Saat matahariku mulai meredup
Dia datang
Menyelimuti diri dengan jubah cinta
Saat angin dingin malam mulai menusuk
Dia datang
Memberi seteguk air embun di pagi hari
Saat mata airku mulai mengering
Dia datang
Menaungi atap untukku berteduh
Saat tempat bernaungku mulai goyah
Salahkah
Bila kusimpan rindu ini untuknya
Bila kutitipkan sebagian asa kepadanya
Bila kubagi cinta anugerahMu kepadanya
Bila kusisakan ruang hati untuknya
Salahkah
Sementara telah terlanjur kutitipkan hati dan raga ini
kepada hambaMu yang lain

2 comments:

Anonymous said...

Ini Gmna Caranya . _- Pusing Pala Gue ,..~_~

Deidara Hizashi said...

entahlah :v
itu cuma contoh doang gan
iu juga hasil search di net

Post a Comment