Bencana alam
adalah suatu peristiwa alam yang mengakibatkan dampak besar bagi populasi manusia.[1]
Peristiwa alam dapat berupa banjir, letusan gunung berapi, gempa bumi,
tsunami, tanah
longsor, badai salju, kekeringan,
hujan es, gelombang
panas, hurikan,
badai
tropis, taifun,
tornado, kebakaran
liar dan wabah penyakit.[2]
Beberapa bencana alam terjadi tidak secara alami.[2]
Contohnya adalah kelaparan, yaitu kekurangan bahan pangan dalam jumlah
besar yang disebabkan oleh kombinasi faktor manusia dan alam.[2]
Dua jenis bencana alam yang diakibatkan dari luar
angkasa jarang mempengaruhi manusia, seperti asteroid dan badai
matahari.[2]
Gempa bumi
Yogyakarta Mei 2006
adalah peristiwa gempa bumi
tektonik
kuat yang mengguncang Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah
pada 27 Mei 2006 kurang lebih pukul
05.55 WIB selama 57
detik. Gempa bumi tersebut berkekuatan 5,9 pada skala
Richter. United States Geological Survey
melaporkan bahwa gempa terjadi sebesar 6,2 pada skala
Lokasi
dan kerusakan yang diakibatkan
Lokasi gempa
Lokasi
gempa menurut Badan Geologi Departemen
Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia terjadi di
koordinat 8,007° LS dan 110,286° BT
pada kedalaman 17,1 km. Sedangkan menurut BMG, posisi episenter
gempa terletak di koordinat 8,26° LS
dan 110,31° BT pada kedalaman 33 km.itu di release sesaat
terjadi gempa. Setelah data dari berbagai Stasiun yang dipunyai jejaring BMG
dan dilakukan perhitungan, update terakhir BMG menentukan pusat gempa berada di
8.03 LS dan 110,32 BT(update
ke tiga) pada kedalaman 11,3 Km dan kekuatan 5.9 SR Mb (Magnitude Body) atau
setara 6.3 SR Mw (Magnitude Moment).USGS memberikan koordinat 7,977° LS
dan 110,318 BT pada kedalaman 35 km. Hasil yang berbeda
tersebut dikarenakan metode dan peralatan yang digunakan berbeda-beda.
Secara
umum posisi gempa berada sekitar 25 km selatan-barat daya Yogyakarta, 115 km
selatan Semarang, 145 km selatan-tenggara Pekalongan
dan 440 km timur-tenggara Jakarta. Walaupun hiposenter
gempa berada di laut,
tetapi tidak mengakibatkan tsunami. Gempa juga dapat dirasakan di Solo,
Semarang, Purworejo, Kebumen
dan Banyumas. Getaran juga sempat dirasakan sejumlah
kota di provinsi Jawa Timur seperti Ngawi,
Madiun,
Kediri,
Trenggalek,
Magetan, Pacitan,
Blitar
dan Surabaya.
No comments:
Post a Comment